Kamis, 03 Maret 2016

Puisi

MALAM

Malam lelah.
Gelap kembali menyapa.
Tubuh mengerang hasrat ku pun bungkam.
Pandangku meredup langkahku sempoyongan.

Gelap..
Sangat gelap.
Rembulan.
Sungguh ku rindu.

Pucatmu..
Sinarmu..
Bulatmu..
Kurindu.

Ku butuh rembulan.

Rembulan..
Kuingin bercerita.
Tentang keindahan mu yang terkalahkan.
Tak inginkah kau tahu wahai rembulan?

Datanglah malam ini..
Kau kan terkejut.
Kau kan terpaku.
Dan..

Sungguh kau takkan  percaya.
Ini nyata rembulan!
Inilah takdirmu.
Inilah takdirnya.

Keindahan mu bukanlah yang terindah wahai rembulan.
Kesetiaanmu saja, itu semu.
Hanyalah khayal semata.
Tak sebanding dengannya.

Sungguh ia nyata, rembulan
Ia tersenyum.
Dan senyumnya itulah yang mengalahkan keindahanmu wahai rembulan.
Ia berada di dekatku, dekat sekali.

Ia di sisiku.

Karya: Makhluk Abstrak

#ODOP2
#OneDayOnePost days 5

17 komentar:

  1. Selalu dibuat speechless saat membaca puisi. :)

    BalasHapus
  2. Salam kenal Makhluk Abstrak.. Maaf Baru mampir... ^__^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perasaan kita udah kenal deh Mbak Tety. Hehe

      Hapus
  3. Salam kenal makhluk abstrak ^_^
    Kereen pemilihan diksinya.

    BalasHapus
  4. Siapa yang mengalahkan rembulan itu? Penasaran... hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa yah.. haha.. yang jelas ia adalah makhluk ciptaan tuhan. :)

      Hapus
  5. ketika malam datang...
    bagus puisi nya.


    mampir-mampir ke blog saya ya.. bisa kritik saran nya juga untuk tulisan2 saya..
    http://serambi-inspirasi.blogspot.co.id/

    salam odop..

    BalasHapus