Senin, 14 Maret 2016

HIDUP dan MATI (7)

Chapter 7

Sepi dan sunyi. Hanya suara-suara alam yang menghias. Senja mengetuk kalbu dan menghadirkan awan mendung di sela-sela mata kinan.

Yah, 3 tahun lalu, di sebuah proyek bangunan gedung berlantai 26. Saat peristiwa tak terlupakan itu terjadi, bersamaan dengan senja yang menghias kota.

Kinan tak kuasa membendung air matanya lagi. Bagaimana tidak, ayah kandung yang waktu itu hanya beberapa jam baru ia ketahui, kini jiwanya telah lama di panggil kembali ke pangkuan-Nya.

-----

Setelah lama kinan menatap batu nisan ayah kandungnya, ia mulai beranjak ke sisi lain pemakaman.

Ya, ia selalu sadar akan takdirnya. Tak berselang lama setelah kepergian ayah kandungnya, kinan kembali di paksa agar menerima kenyataan yang begitu pahit oleh takdirnya, atas kepergian kedua orang tua angkatnya. mereka lah yang membesarkan dan mendidik kinan hingga menjadi sesosok laki-laki yang tangguh menerjang badai kehidupan.

Mulai saat itulah kinan hidup sebatang kara hingga sekarang. baiknya, ia sedikit terselamatkan dengan hadirnya teman-teman hebat yang ia kenali belum lama ini. Sejak saat itulah kinan merasa hidupnya lebih hidup.

          Sampai saat ini, pertanyaan besar dalam hidup kinan belum sempat terjawabkan. Kedua orang tua angkat dan ayah kandungnya, yang sangat ia sayangi telah pergi meninggalkannya. Hanya mereka yang dapat menjawab pertanyaan itu. Namun, bukan berarti pertanyaan itu takkan pernah terjawabkan. Yah.. hanya satu orang di muka bumi ini yang dapat menjawab pertanyaan kinan. 
Kinan bertekad untuk mencarinya. Apapun akan ia lakukan demi mencari seorang yang bisa menjawabnya. Ke ujung dunia sekalipun, akan ia tempuh. 


“Perjalanan dalam mencari jawaban pun di mulai !!”

#ODOP2
#Onedaypost2

1 komentar:


  1. Sepi dan sunyi. Hanya suara-suara alam yang menghias. Senja mengetuk kalbu dan menghadirkan awan mendung di sela-sela mata kinan.

    ↑keren.

    Capa tuh yang bisa jawab tanya dalam benak.
    Cedih, bahkan ortu angkatnya pergi sudah.
    Mmm,
    Hei, kinan! Apa kau tak punya saudara?

    Tetap semangat dan bertahan. Jangan menyerah

    #jangan menyerah by d'masiv mengiringi moment baca ini. Hihi
    Apa loh, Ainayya ini?

    BalasHapus