Selasa, 22 Maret 2016

HIDUP dan MATI (9)

HIDUP dan MATI

Chapter 9

Beberapa hari belakangan ini, kinan benar-benar kehilangan semangat, untuk bekerja.
“Ada apa dengan mu saudara, mengapa akhir-akhir ini kau tampak murung?”
Dengan suara syahdunya kinan berucap “tidak ada apa-apa kok”
Kali ini anto memutuskan untuk memanggil seseorang.
“baiklah, kau tunggu di sini” anto berlari-lari kecil diantara padatnya calon penumpang.

Tak berselang lama, anto kembali dengan bersama perempuan berjilbab, manis, dan terlihat anggun bagai bunga di musim semi yang tersenyum, berjalan di antara padatnya calon penumpang. Siapa pun akan merasakan kedamaian di hatinya ketika melihat senyuman perempuan yang bersama anto.
Dengan senyum manisnya perempuan itu menyapa kinan, yang tertunduk sedari tadi “hai kinan..”
“eh, mawar.” Kinan membalas senyum mawar. Memang tak ada alasan baginya untuk murung di hadapan mawar, sang penyejuk
dan pendamai hati kinan.

“Apa yang kau lakukan disini, mawar, tidakkah kau kuliah?”
Mawar tak menjawabnya, lalu mengajak kinan ke suatu tempat, tentunya bersama anto pula.
Mawar tahu apa yang harus ia lakukan, dan kemana ia membawa kinan.

Dengan berjalan kaki, tak begitu jauh dari stasiun. Mereka terhenti di depan pintu gerbang masuk tempat di mana mawar berkuliah.
“apa maksudmu membawa ku kemari mawar?” kinan menatap bingung ke arah anto. Anto pun tak tahu, ia hanya mengangkat kedua bahunya.
“mari masuk..” tanpa basa-basi kinan dan anto mengikuti mawar, berjalan di tengah hiruk-pikuknya mahasiwa.

#ODOP2
#SELASA

2 komentar:

  1. Kereeeeen, wah penasaran baca kelanjutannya ^^

    BalasHapus
  2. Siapa itu Mawar? Duh, adakah ia tambatan hati kinan?
    Oh ..., sulit dipercaya.
    #eh, apa-apaan ini. Heheh

    BalasHapus