Sabtu, 28 Januari 2017

"Judulnya" aku sayang "Temanku"

Aku Sayang "Temanku"

Oleh: Makhluk Abstrak
Pukul, 00:26 WIB

Aku sayang pada setiap kucing. Ada kucing yang tidurnya selalu di depan kamarku, dia sedang tidur sekarang dan dia aku jadikan teman. Ketika dia kelaparan, maka aku pasti akan tahu. Begitupun sebaliknya ketika ia kenyang. Aku bahkan sengaja membelikannya ikan di warteg, yang harganya Rp.10.000-, 3 yang aku berikan padanya selama dua hari satu malam.

Tentu saja, aku yakin, temanku itu(Kucing) juga sayang padaku. Namun terkadang, aku butuh kucing lain untuk membuatku lebih bangga berteman dengan kucingku yang satu ini. Namun juga, aku sangat menyesal karma kurang mengawasinya. Sehingga, entah siapa manusia yang tega menyakitinya. Aku seakan ikut sakit setelah mengetahui itu. Sekarang aku akan lebih mengawasinya, dan memberi tahu semua orang di sekitar, bahwa, kucing ini adalah temanku. Saya mohon jangan sakiti dia, atau aku akan berikan kau pelajaran agar tak menyakiti lagi temanku yang satu ini(Kucing)

Aku selalu dibuat senang oleh temanku si kucing ini. Setiap pagi aku keluar kamar, maka ia lah yang pertama menyambutku. Menyampaikan salamku pada mentari pagi yang hangat. Aku juga mulai lega, lukanya semakin hari, semakin membaik. Aku sangat senang. Aku ingin ia sembuh dan kembali seperti dulu. Ia pun tetap menjadi temanku.

Bahkan, ketika temanku(manusia) berkunjung ke tempatku, aku sengaja mengajak kucing mengobrol denganku. Sehingga, temanku merasa risih padaku, dan tak akan menyentuh kucingku. Karma itu akan mengancamnya. Jika itu terjadi, tentu saja siapapun itu, akan aku beri dia pelajaran. Setidaknya saja "jitak" dia. Kemudian bilang, "jangan lagi kau sakiti kucingku ini, dia juga adalah teman baikku sama sepertimu"

Aku pun tak segan-segan menggunakan kata ganti "Dia" untuk orang ketiga pada kucingku ini. Meskipun, sebenarnya kata ganti "Dia" di peruntukkan untuk orang(manusia). Karna aku tahu bahwa dia kucingku adalah teman baikku, dan penjelasanku tentangnya, menjadi bukti bahwa aku adalah teman kucingku. Aku sangat menyanginya.

Sekali lagi. Jika masih ada manusia yang berani menyakiti temanku, maka aku akan berani pula untuk membela, dan membalasnya. Dalam hal ini, aku berikan pelajaran atau nasihat.

Terserah kalian mau bicara apa tentangku dan temanku si kucing. Karna kisahku dengannya akan masih berlanjut.

Aku ulangi lagi, aku tak pedulia kalian mau bilang apa soal kisahku dengan temanku yang satu ini. Karna, aku tau, aku menyayanginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar