Sabtu, 28 Januari 2017

Bie & ma

:Padamu kutuliskan

Sepi adalah teman abadi tempat bermukimnya setiap nurani menenangkan diri, merapal doa. Waktu adalah cerita saat kita menulisinya dengan rela, hinggap di pelangi atau karam pada masinnya lautan.

Menjadi sebatas kenangan atau dilupakan meski dengan kepura-puraan

Tak ada gerimis yang tak mampu di tapis, mungkin menyisakan kecewa. Tapi rasa itu memang semestinya slalu ada, memberi arti bahwa kita hanyalah manusia biasa tak abadi pun sempurna hanya bisa berusaha.

Seperti katamu dulu, Nda. bahwa kasih sayang itu tak mesti bersekutu dengan pelukan yang hangat apalagi bergandeng tangan atau serupa dedaunan yang pada sebuah musim ia rela berguguran dari dahan, tanpa dendam. Dan kita mesti belajar dari semua itu, "merelakan".

Demi sebuah kebahagiaan untuknya.

Pulanglah. Dan jangan pernah kembali padanya yang bernama mimpi, seperti dulu saat engkau menepis rindu. Sebab kau tahu! setega-teganya seorang kakak, takkan rela melihat adiknya memeluk senak itu sendirian.

Pulanglah, Ma. Sebab sepi adalah teman abadi.
...

Bie & ma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar