Sabtu, 27 Februari 2016

Puisi

Tak (akan) jodoh

Kau lihat aku, apa kau tahu pikiranku?
Kau pandang ragaku, apa kau tahu dimana aku?
Kau tatap mataku, apa kau tahu isi qolbuku?
Kau tersenyum padaku, apa kau tahu inginku?

Hei, kau yang menginginkan ku, apa kau tahu masalaluku?
Hei, kau yang ingin bersamaku, apa yang kau tahu tentangku?
Hei, kau. Jawablah tanyaku.
Hei, kau. Mengapa kau tertegun?

Berani-beraninya kau ingin berasamaku dengan wujudmu yang seperti itu.
Berani-beraninya kau mengagumiku.
Berani-beraninya kau mencintaiku saat kau masih tersesat
Hei, berani-beraninya kau!!

Berhentilah..
Tuhan takkan merestui
Tuhan takkan meridhoi
Dan kau tahu? Kau dan aku takkan berjodoh

Tunggu dulu, apa kau benar-benar mencintaiku?
Apa kau benar-benar merindu padaku?
Dan, apa kau benar-benar ingin bersamaku?
Jika ia, ku harap kau kejar aku, kau perjuangkan aku!

Karya: Makhluk abstrak

11 komentar:

  1. Wah, sepertinya ada pesan tersembunyi dari puisi ini. Terutama pada kalimat terakhirnya. Hehehe

    Btw, salam kenal. Sy Veniy dari grup ODOP :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Mbak Veniy. :)

      Oh ia, salam kenal juga. Saya dayat, pun dari grup yang sama :)

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Begituji memang daripada sy komen panjang lebar bisa2 lbh panjang daripada itu puisinya -___-

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Jadi..Apa maksudnya itu puisi?*bertanya'ka'=))

      Hapus
    2. Engkau bertanya "apa maksudnya"?? -_-

      Hapus
    3. Engkau bertanya "apa maksudnya"?? -_-

      Hapus
  5. hahaha..iyaa, karena mungkin saja diriku tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk memahaminya atau mungkin lebih tepat jika aku menolak mengerti ^^
    #gajee ahh

    BalasHapus